UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK
PAKET IA
Indikator
|
Mendeskripsikan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI berkaitan dengan aspek fisik.
|
Deskriptor
|
Menjelaskan
karakteristik perkembangan aspek fisik
peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 1
|
Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek fisik,
kecuali ....
a.
menunjukkan variasi yang besar pada tinggi dan
berat badan
b.
memiliki keterampilan fisik untuk memainkan
permainan
c.
penambahan-penambahan dalam kemampuan motorik
halus
d.
memiliki kemampuan dalam mengangkat beban yang
berat
|
Kunci Jawaban
|
D
|
Penjelasan
|
Karakteristik perkembangan peserta
didik SD/MI ditinjau dari aspek fisik antara lain: mulai
kehilangan gigi bayi, namun tumbuh gigi baru, memiliki dorongan dan energi secara
eksplosif,
mengulang kembali keterampilan-keterampilan secara tuntas, dan menyenangi
olahraga secara kelompok. Jadi memiliki kemampuan dalam mengangkat beban yang
berat, bukan merupakan karakteristik perkembangan aspek fisik anak usia
SD.
|
Reference
|
Shickedanz, Yudith A, Shickedanz,
David A. and Forsyth, Peggy D, Toward
Understanding Children, (19982) Canada:
Little ,Brown & Company.
|
Indikator
|
Mendeskripsikan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI berkaitan dengan aspek intelektual.
|
Deskriptor
|
Menjelaskan
karakteristik perkembangan aspek intelektual peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 2
|
Kreativitas merupakan salah satu
karakteristik perkembangan intelektual siswa SD, yang artinya kemampuan untuk
….
a.
memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang sering dilakukan dan menghasilkan kepuasan kepada dirinya sendiri dan
orang lain
b.
penalaran yang menggunakan logika-logika yang
dapat diterima oleh semua orang dan
menghasilkan penyelesaian persoalan untuk mengambil keputusan
c.
berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang
baru dan tidak biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap
berbagai persoalan
d.
mengembangkan ide-ide secara cerdas dalam rangka
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan masa sekarang
maupun masa yang akan datang
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Kreativitas merupakan salah satu
karakteristik perkembangan aspek intelektual siswa SD. Menurut Hurlock,
kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara
yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap
berbagai persoalan.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta
didik SD/MI berkaitan dengan
aspek sosial
|
Deskriptor
|
Menjelaskan
karakteristik perkembangan aspek
sosial peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 3
|
Pernyataan di bawah ini yang
merupakan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek sosial adalah
....
a.
mulai menyukai
teman sebaya sesama jenis
b.
berperan serta dalam permainan logika
c.
menyukai
teman sebaya lawan jenis
d.
dapat bekerja dalam durasi waktu yang lama
|
Kunci Jawaban
|
A
|
Penjelasan
|
Karakteristik
perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek sosial antara lain: mulai
dapat bekerja sama dalam kelompok, memiliki keasyikan sendiri, dapat beradu
argumentasi, dan menyukai teman sebaya sesama jenis. Jadi, mulai
menyukai teman sebaya
sesama jenis, berperan serta dalam permainan logika, dan menyukai teman sebaya lawan jenis bukan merupakan karakteristik
perkembangan peserta didik usia SD.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta
didik SD/MI berkaitan dengan
aspek emosional.
|
Deskriptor
|
Menjelaskan
karakteristik perkembangan aspek emosional peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 4
|
Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek emosional, kecuali ....
a.
kesulitan memulai sesuatu, tetapi jika berhasil
akan bertahan sampai akhir
b.
menampakkan marah apabila mengalami kesulitan di
sekolah
c.
mulai muncul perasaan simpati kepada orang yang
lebih dewasa
d.
memiliki rasa humor yang diekspresikan dalam
lelucon praktis
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock, karakteristik
perkembangan emosional anak usia SD antara lain: kesulitan memulai sesuatu tetapi
jika berhasil akan bertahan sampai akhir, menampakkan marah apabila mengalami
kesulitan di sekolah, memiliki rasa humor yang diekspresikan dalam lelucon
praktis, dan memiliki rasa sensitif dan mudah tersinggung dalam intensitas
yang ringan. Jadi, mulai muncul perasaan simpati kepada orang yang lebih
dewasa bukan merupakan karakteristik
perkembangan emosional anak usia SD
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mendeskripsikan
karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI berkaitan
dengan aspek moral.
|
Deskriptor
|
Menjelaskan
karakteristik perkembangan aspek moral peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 5
|
Perkembangan perilaku moral dan
perkembangan konsep moral merupakan fase-fase perkembangan moral yang harus
dicapai seorang anak. Pada fase perkembangan perilaku moral, seorang anak
belajar melalui cara-cara berikut, kecuali ….
a.
coba-ralat (trial
and error)
b.
pendidikan langsung,
c.
identifikasi
d.
observasi
|
Kunci Jawaban
|
D
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock, perkembangan moral
anak terdiri atas dua fase, yakni: fase pertama, perkembangan prilaku moral
dan fase kedua, perkembangan konsep moral.
Metode-metode yang digunakan agar anak mengalami fase perkembangan
perilaku moral terdiri atas coba-ralat (trial
and error), pendidikan langsung, dan identifikasi.
|
Reference
|
Hurlock,
Elizabeth B, Psikologi Perkembangan
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik
SD/MI berkaitan dengan latar belakang sosial budaya.
|
Deskriptor
|
Menjelaskan karakteristik perkembangan berkaitan dengan latar belakang sosial
peserta didik SD/MI.
|
Butir Soal 6
|
Pada anak usia sekolah dasar sering
disebut ‘usia berkelompok’. Pernyataan
tersebut menunjukkan karakteristik
perkembangan anak dalam aspek ….
a. sosial
b. moral
c. intelektual
d. emosional
|
Kunci Jawaban
|
A
|
Penjelasan
|
Hurlock, menyatakan bahwa
karakteristik perkembangan aspek sosial anak usia SD, antara lain: anak
berminat dalam kegiatan dengan teman sebaya, ingin menjadi bagian dari
kelompok yang mengharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan nilai dan
perilaku, serta minat para anggota kelompok. Berdasarkan karakteristik
perkembangan sosial tersebut, usia ini disebut juga ‘usia berkelompok’
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga.
|
Indikator
|
Mengidentifikasi
bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran PKn SD/MI.
|
Butir Soal 7
|
Pada mata pelajaran PKn, salah satu
minat siswa usia sekolah dasar yang dapat teridentifikasi dalam proses pembelajaran adalah minat
terhadap ….
a.
masalah sosial
b.
bidang olahraga
c.
tubuh manusia
d.
kesehatan manusia
|
Kunci Jawaban
|
A
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock minat anak usia SD
antara lain terdiri atas: minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan
tubuh, minat terhadap sekolah, minat terhadap status dan simbol, minat
terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb. Dalam pembelajaran
mata pelajaran PKn merupakan salah satu cara guru untuk mengidentifikasi
minat siswa terhadap masalah sosial. Substansi kajian dalam mata pelajaran
PKn sangat berhubungan dengan minat-minat siswa terhadap masalah sosial,
bukan bidang olahraga, atau kesehatan/tubuh manusia.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mengidentifikasi
bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran Matematika SD/MI.
|
Butir Soal 8
|
Dalam proses pembelajaraan Matematika,
khususnya ketika guru mengaitkan materi pelajaran dengan kebutuhan hidup
sehari-hari maka guru telah berupaya
agar pembelajaran memungkinkan bagi guru untuk mengidentifikasi minat siswa
terhadap ….
a.
kesehatan
b.
status
c.
penampilan
d.
pekerjaan
|
Kunci Jawaban
|
D
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock minat siswa antara
lain terdiri atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat
terhadap sekolah, minat terhadap status, minat terhadap pekerjaan di masa
depan, minat terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb.
Pembelajaran mata pelajaran Matematika, khususnya ketika guru mengaitkan
konsep atau kegunaan matematikan dengan kehidupan sehari-hari memungkinkan
guru untuk mengidentifikasi minat-minat siswa terhadap pekerjaan di masa
datang.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mengidentifikasi
bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia SD/MI.
|
Butir Soal 9
|
Ketika dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, ketika ada siswa yang sangat antusias memerankan
tokoh dongeng atau cerita
rakyat yang disukai berarti guru telah
menyajikan bahan pelajaran dengan menarik, dengan demikian guru dapat
mengindentifikasi minat siswa terhadap ….
a.
penampilan
b.
pekerjaan
c.
sekolah
d.
status
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock minat siswa antara
lain terdiri atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat
terhadap sekolah, minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap
status dan simbol, minat terhadap penampilan, dsb. Dalam proses pembelajaran,
Bahasa Indonesia ketika ada siswa yang sangat antusias memerankan tokoh dongeng atau cerita rakyat yang disukai, berarti guru telah menyajikan
bahan pelajaran dengan menarik. Dengan demikian, bahan pelajaran yang menarik
tersebut dapat
mengindentifikasi minat siswa terhadap sekolah. Minat anak terhadap sekolah secara
positif cenderung mempengaruhi sikap dan minat anak terhadap sekolah.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mengidentifikasi
bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran IPA SD/MI.
|
Butir Soal 10
|
Dalam proses
pembelajaran tentang kompetensi dasar: ‘mengidentifikasi kebutuhan tubuh
agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)’,
guru tampak
dapat mengidentifikasi siswa yang selalu bertanya dan mampu membuat laporan tentang
apa saja yang diminatinya dengan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat
dikatakan bahwa guru dapat mengidentifikasi minat siswa terhadap …
a.
seks
b.
penampilan
c.
kesehatan
d.
pekerjaan
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock minat siswa antara
lain terdiri atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat
terhadap sekolah, minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap
status dan simbol, minat terhadap penampilan, minat siswa terhadap masalah
sosial, dsb. Dalam pembelajaran mata pelajaran IPA, khususnya tentang
kompetensi: ‘mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian,
udara, lingkungan sehat)’, ketika ada siswa yang yang selalu bertanya,
kemudian mampu membuat laporan tentang apa saja yang diminatinya dengan
sangat baik maka guru dapat mengidentifikasi minat siswa terhadap kesehatan.
|
Reference
|
Hurlock,
Elizabeth B, Psikologi Perkembangan
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mengidentifikasi
bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran IPS SD/MI.
|
Butir Soal 11
|
Minat siswa yang dapat teridentifikasi
melalui mata pelajaran IPS adalah ‘minat terhadap lambang status’. Salah
satunya adalah ….
a.
nama-nama keluarga
b.
penampilan diri
c.
ikatan kekerabatan
d.
jenis pekerjaan orang tua
|
Kunci Jawaban
|
D
|
Penjelasan
|
Menurut Hurlock minat siswa antara
lain terdiri atas minat terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan, minat
terhadap sekolah, minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap
status dan simbol, minat terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial,
dsb. Melalui pembelajaran IPS, guru dapat mengidentifikasi minat siswa
terhadap jenis pekerjaan urang tua.
|
Reference
|
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo,
(1980) Jakarta:
Erlangga
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam mata
pelajaran PKn SD/MI.
|
Deskriptor
|
Menyebutkan
penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam mata pelajaran PKn.
|
Butir Soal 12
|
Dalam proses pembelajaran PKn, guru
kelas I SD mengajarkan tentang kompetensi dasar: ‘Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat’, maka
kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah ….
a.
mengenal pentingnya tata tertib di mayarakat
b.
melaksanakan hidup rukun di masyarakat
c.
mengenal lingkungan rumah dan sekolah
d.
mengikuti tata tertib di rumah dan sekolah
|
Kunci Jawaban
|
D,
|
Penjelasan
|
Kompetensi awal adalah penguasaan
kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran PKn, khususnya kompetensi
dasar: ‘Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat’, maka
kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah mengikuti tata tertib di rumah dan sekoalah.
|
Reference
|
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam mata
pelajaran Matematika SD/MI.
|
Deskriptor
|
Menyebutkan
penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam mata pelajaran Matematika
SD/MI.
|
Butir Soal 13
|
Untuk membelajarkan kompetensi dasar:’Perkalian
bilangan’, kemampuan awal/
prasyarat yang harus dimiliki siswa
adalah kemampuan ….
a.
membagi
b.
menjumlah
c.
mengurang
d.
menghitung
|
Kunci Jawaban
|
B, b
|
Penjelasan
|
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan
awal yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran Matematika, khususnya
kompetensi dasar: ‘’Perkalian bilangan’,
’, maka kompetensi prasyarat yang harus dimiliki
siswa adalah mengikuti tata tertib di rumah dan sekolah, khususnya
kompetensi dasar: ‘’, maka
kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah menjumlahkan bilangan
.
|
Reference
|
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI.
|
Deskriptor
|
Menyebutkan
penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia SD/MI.
|
Butir Soal 14
|
Untuk membelajarkan
kompetensi dasar: ‘mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota
tubuh dengan kalimat sederhana, maka kemampuan awal/ prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan
….
a.
membuat karangan
deskriptif
b.
melengkapi
kalimat belum selesai
c.
menyusun kalimat
sederhana
d.
membaca
kalimat sederhana
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan
awal yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia: ‘mendeskripsikan benda-benda di sekitar
dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana’, maka kemampuan awal/prasyarat yang perlu
dimiliki siswa adalah menyusun kalimat sederhana.
|
Reference
|
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam mata
pelajaran IPS SD/MI.
|
Deskriptor
|
Menyebutkan
penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam mata pelajaran IPS SD/MI.
|
Butir Soal 15
|
Kemampuan
awal/prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari kompetensi
dasar: ‘Mendeskripsikan gejala
(peristiwa) alam yang terjadi negara tetangga’, adalah ….
a.
mendeskripsikan
gejala/peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
b.
mendeskripsikan
gejala/peristiwa alam yang terjadi di Eropa
c.
mendeskripsikan
gejala/peristiwa alam yang terjadi di Asia
d.
mendeskripsikan
gejala/peristiwa alam yang terjadi di Afrika
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Kompetensi
prasyarat adalah kemampuan awal yang harus dimiliki siswa sebelum
mempelajari materi/topik/kompetensi
tertentu. Jika hal tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi
yang /topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran IPS SD: ‘‘Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi
negara tetangga’, maka kemampuan
awal/prasyarat yang perlu dimiliki siswa adalah mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
|
Reference
|
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah
dasar dalam mata pelajaran Matematika
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata pelajaran Matematika
|
Butir Soal 16
|
Pemahaman
simbol merupakan salah satu kesulitan belajar yang sering muncul pada siswa.
Hal tersebut dapat teridentifikasi melalui pengerjaan soal ….
a.
4 + 3 = …..
b.
9 - 6 =
…..
c.
8 - …
= ….
d.
5 + 4 = ….
|
Kunci Jawaban
|
c
|
Penjelasan
|
Kesulitan belajar Matematika disebut
juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik
kesulitan belajar Matematika meliputi: (1) gangguan dalam hubungan
keruangan, (2) abnomalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual–motor, (4)
perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (6) gangguan
penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (8)
performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
Kesulitan belajar Matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) . Menurut
Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa kekeliruan umum yang sering dilakukan
oleh anak berkesulitan belajar Matematika, yakni kekurangan pemahaman
tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat, (3) perhitungan, (4) penggunaan proses
yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak terbaca.
Contoh: kesulitan
yang sering muncul pada siswa yang belum memahami simbol = , -, + akan mendapat kesulitan ketika mengerjakan
butir soal 8 - …. = …. atau … +
2 = 8 atau …. - 3 = 5, atau
7 + …
= 10
|
Reference
|
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta:
Depdikbud dan RinekaCipta
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia
sekolah dasar dalam mata pelajaran Matematika.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata pelajaran Matematika.
|
Butir Soal 17
|
Berikut ini karakteristik anak berkesulitan
belajar Matematika yang sering dialami siswa usia sekolah dasar, kecuali ….
a.
adanya gangguan hubungan keruangan
b.
kesulitan dalam bahasa dan membaca
c.
gangguan mengenal dan memahami simbol
d.
performance IQ lebih tinggi dari skor Verbal IQ
|
Kunci Jawaban
|
D
|
Penjelasan
|
Kesulitan belajar Matematika disebut
juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik
kesulitan belajar Matematika meliputi: (1) gangguan dalam hubungan
keruangan, (2) abnomalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual–motor, (4)
perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (6) gangguan
penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (8)
performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
|
Reference
|
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta:
Depdikbud dan RinekaCipta
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia
sekolah dasar dalam mata pelajaran Matematika.
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata pelajaran Matematika.
|
Butir Soal 18
|
Perhatikan soal-soal di bawah ini.
75 68
27 13
_____ _
_____ +
58 71
Jawaban soal di atas menunjukkan salah
satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh anak usia SD yang berkesulitan
belajar Matematika dalam hal ….
a.
proses penghitungan
b.
memahami simbol
c.
nilai tempat
d.
bahasa dan membaca
|
Kunci Jawaban
|
C
|
Penjelasan
|
Kesulitan belajar Matematika disebut
juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa kekeliruan umum yang sering
dilakukan oleh anak berkesulitan belajar Matematika, yakni kekurangan
pemahaman tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat, (3) perhitungan, (4)
penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak terbaca.
Contoh: siswa yang belum memahami
nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, dst akan semakin mempersulit jika
kepada mereka dihadapkan pada lambang bilangan yang berbasis bukan
sepuluh.
|
Reference
|
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta:
Depdikbud dan RinekaCipta
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia
sekolah dasar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
|
Butir Soal 19
|
Berikut ini kesulitan yang
dimungkinkan muncul pada siswa SD disebabkan adanya kerusakan-kerusakan pada
organ wicara, kecuali ….
a.
suara
b.
kosakata
c.
artikulasi
d.
kelancaran
|
Kunci Jawaban
|
B
|
Penjelasan
|
Bahasa merupakan suatu system komunikasi
yang terintegrasi mencakup bahasa
ujaran (ekspresi bahasa dalam bentuk wicara), membaca, dan menulis. Wicara merupakan bentuk penyampaian bahasa
dengan menggunakan organ wicara. Ada
tiga komponen wicara, yaitu (1) artikulasi, (2) suara), dan (3) kelancaran.
Adanya kerusakan pada organ wicara yang terkait dengan salah satu atau lebih
komponen tersebut dapat menimbulkan kesulitan wicara.
|
Reference
|
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta:
Depdikbud dan RinekaCipta
|
Indikator
|
Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia
sekolah dasar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
|
Deskriptor
|
Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
|
Butir Soal 20
|
Salah satu contoh kesulitan belajar
bahasa ang termasuk dalam kekurangan kemampuan kognitif adalah ….
a.
menangkap makna secara penuh
b.
mengingat kembali kata-kata
c.
membandingkan informasi yang diterima
d.
merumuskan alternatif pemecahan masalah
|
Kunci Jawaban
|
A
|
Penjelasan
|
Ada enam komponen
bahasa, yaitu (1) fonem, (2) morfem, (3) sintaksis, (4) semantic, (5)
prosodi, dan (6) pragmatik. Adanya gangguan pada salah satu atau lebih
komponen-komponen tersebut dapat menyebabkan terjadinya kesulitan belajar
bahasa. Menurut Lovitt dalam Mulyono
penyebab kesulitan belajar bahasa
adalah kekurangan kognitif, kekurangan dalam memori, kekrangan
kemampuan melakukan evaluasi, kekurangan kemampuan memproduksi bahasa, dan
kekurangan dalam pragmatic atau penggunaan fungsional bahasa. Contoh kekurangan kognitif: mengklasifikasi
kata, mencari dan menetapkan kata yang ada hubungannya dengan kata lain
(hubungan semantik), menangkap makna secara penuh, dsb.
|
Reference
|
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta:
Depdikbud dan RinekaCipta
|
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar